Arti Surat Yasin Ayat 9 dan Manfaatnya - Surah Yasin ayat 9 memiliki beragam tafsiran dan kandungan. Selain perlindungan Allah terhadap Rasul-Nya dari ancaman kejahatan musyrikin, ayat ini juga mencerminkan sifat-sifat dan sikap manusia terhadap ajaran Ilahi.
Ayat ini juga ditafsirkan sebagai gambaran orang-orang yang enggan menerima kebenaran yang terperangkap dalam kebodohan, sehingga sulit bagi mereka untuk memahami pesan yang dibawa oleh Rasulullah.
Ayat ini multidimensi, ada aspek spiritual dan esoteris yang mengajak manusia untuk merenungkan makna kehidupan dan akhirat. Dan tentu, ada juga aspek praktis, hasil respons terhadap teks al-Qur’an seperti manfaat dan khasiat Yasin surah ke-36 ayat ke-9 ini.
Teks surat Yasin ayat 9 Arab dalam mushaf tertulis:
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Yasin Ayat 9 Latin dan Artinya
Sementara itu, tulisan surat Yasin Latin dan artinya wajaalna mimbaini aidihim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn. Arti surat yasin ayat 9 “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”.
Tafsir Surah Yasin ayat 9
Ada beberapa penafsiran terkait ayat 9 ini. Diantaranya ada yang menyatakan bahwa Allah menjadikan hijab atau penghalang untuk mencegah orang-orang musyrik dari menyakiti Rasul. Dalam konteks ini, hijab atau penghalang ini dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya agar tidak terkena bahaya atau kejahatan dari orang-orang yang tidak beriman.
Mengutip Tafsir al Misbah, Imam Al-Biqa’i memberikan interpretasi Surah Yasin ayat 9, yang menjelaskan bahwa ayat ini adalah gambaran tambahan tentang penderitaan.
Ayat sebelumnya menggambarkan bagaimana seseorang yang terbelenggu masih memiliki beberapa kemampuan terbatas, seperti melihat dan bergerak dalam batas tertentu. Namun, dalam konteks ayat ini, orang-orang yang tidak beriman sama sekali tidak dapat melihat, dan jika mereka mencoba bergerak, mereka akan terus terbentur dinding pemisah.
Imam Fakhruddin ar-Razi memberikan dua ilustrasi yang penting dari ayat ini. Pertama, ayat menggambarkan keengganan kaum musyrikin untuk memahami tanda-tanda Allah yang ada dalam diri manusia. Mereka diibaratkan seperti terbelenggu, tidak dapat melihat hakikat diri mereka sendiri, bahkan mata mereka tidak mampu memandang ke dalam diri mereka sendiri.
Yasin Ayat 40
Kedua, ayat menggambarkan ketidakmauan mereka untuk mengamati tanda-tanda Allah yang terbentang di alam semesta. Mereka seperti seseorang yang menghadapi dinding yang menutupi seluruh pandangan mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat apa yang ada di cakrawala.
Imam Thabathaba’i menegaskan bahwa ayat ini bukanlah sebuah metafora (majaz), melainkan merupakan suatu hakikat. Pandangan ini sejalan dengan beberapa ulama lain yang berpendapat bahwa ayat ini berbicara tentang siksa yang akan diterima oleh kaum musyrikin yang keras kepala dan menolak kebenaran Ilahi pada hari Akhir kelak.
Manfaat Yasin Ayat 9
Menilik sebagian tafsir di atas, khususnya terkait perlindungan Allah kepada Rasulullah, muncul beberapa manfaat yasin ayat 9 dan khasiatnya. Tidak hanya itu, yasin ayat 9 ini juga dijadikan sarana ruqyah. Umumnya, ayat ini dijadikan sebagai pelindung, benteng dan di sisi yang sama sebagai pengusir kejahatan dan makhluk halus.
Cara mengamalkan surat Yasin ayat 9 ini pun beragam, ada yang menulis surah Yasin ayat 9 dalam teks arab ini pada piring dengan spidol permanen secara melingkar, dibungkus kemudian ditanam di halaman rumah untuk perlindungan atau pagar rumah dari hal yang tidak diinginkan.
Khasiat lainnya adalah sebagai benteng. Caranya dengan membaca ayat ke-9 tersebut sebanyak 1000 kali. Bacaan ini dilakukan selama 1 minggu (7 hari penuh). Metode ini dianggap bisa mengusir makhluk halus.
Selain itu membaca surah yasin ayat 9 sebanyak 7 kali pada saat mendesak juga dipercaya mampu menyelamatkan pembacanya dari ancaman kejahatan.
Manfaat surat Yasin semacam ini tidak akan Anda temukan dalam kitab atau buku mainstream. Melainkan bisa Anda jumpai dalam kearifan lokal, resepsi masyarakat, buku/kitab mujarobat dan hikmah. Begitulah ayat Quran dengan ragam resepsinya. Indah, bukan? Wallahu a’lam.
BACA JUGA : 4 Rekomendasi Buku Yasin