Yasin dan Tahlil: Amalan Ringkas dengan Kepahalaan Rumi

Dalam kehidupan masyarakat Melayu, amalan membaca Yasin dan Tahlil merupakan tradisi yang telah diamalkan secara turun temurun. Yasin adalah salah satu surah dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan tersendiri, sedangkan Tahlil adalah bacaan dzikir dan doa-doa yang dibaca untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal.

Namun, terkadang untuk sebahagian masyarakat, khususnya mereka yang tidak fasih dalam membaca tulisan Arab, membaca Yasin dan Tahlil dalam rumi lebih mudah difahami. Oleh itu, disediakanlah versi ringkas Yasin dan Tahlil dalam rumi untuk memudahkan mereka yang ingin melakukan amalan tersebut.

Yasin (Rumi)

Dengan lafaz Bismillahirahmanirahim, bacalah Surah Yasin seperti berikut:

  1. Yaasiin
  2. Demi Al-Quran yang berhikmah.
  3. Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah seorang rasul yang diutus.
  4. Pada jalan yang lurus,
  5. (Iaitu) menurunkan wahyu dari Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
  6. Supaya engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, lalu mereka lalai.
  7. Sesungguhnya telah nyata keputusan (azab) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman.
  8. Sesungguhnya Kami jadikan pada leher mereka belenggu yang sampai kepada dagu, maka leher mereka terangkat (ke atas),
  9. Dan Kami jadikan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka, maka mereka tidak dapat melihat.
  10. Dan sama ada engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, sesungguhnya mereka tidak akan beriman.
  11. Engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang mengikuti peringatan dan yang takut kepada (kekasihan) Tuhan yang melihat (segala sesuatu), sedang mereka mendirikan sembahyang. Dan barang siapa yang mensucikan dirinya, maka sesungguhnya mereka mensucikan (dirinya) kerana (keuntungan) diri mereka sendiri, dan kepada Allah jua tempat kembali.
  12. Sesungguhnya Kami memberikan hidup kepada orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan kesan-kesannya yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami catat dalam sebuah Kitab yang terang.
  13. Dan berilah mereka suatu perumpamaan tentang (ketentuan) ahli negeri (Yaitu Makkah) ketika (datang) kepadanya utusan-utusan Kami.
  14. Ketika Kami mengirimkan kepada mereka dua orang utusan, tetapi mereka mendustakan keduanya, maka Kami kuatkan (utusan-utusan Kami) dengan yang ketiga, lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami (telah) diutus kepada kamu (oleh Allah)."
  15. (Mereka menjawab): "Kamu hanyalah manusia seperti kami, dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah berdusta."
  16. Mereka berkata: "Tuhan kami mengetahui bahawa sesungguhnya kami diutus kepada kamu,
  17. Dan tugas kami tidak lain hanyalah menyampaikan dengan jelas (perintah Tuhan) kepada kamu."
  18. (Mereka berkata lagi): "Sesungguhnya kami melihat kamu sebagai membawa sial kepada diri kamu sendiri, jika kamu tidak berhenti (menyampaikan ajaran yang kamu bawa itu)."
  19. Berkatalah orang yang di antara mereka yang lebih mulia (beragama) lagi lebih berilmu: "Patuhilah kepada mereka, (yaitu) kaum yang mendakwahkan kamu kepada Allah (agar kamu menjadi) orang yang bertaqwa (kepada Allah)."
  20. Dan aku (mengharapkan) keampunan Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Perkasa lagi Maha Penyayang."
  21. (Allah berfirman): "Masuklah kamu ke dalam syurga dengan selamat sejahtera, disebabkan apa yang kamu kerjakan."
  22. Mereka berkata: "Segala puji bagi Allah Yang telah menepati janji-Nya kepada kami dan menjadikan kami pewaris bumi (Surga), dapat kita menempati syurga di mana yang kami kehendaki." (Dan mereka di dalam syurga itu merasa amat baik keadaannya), maka amat baiklah balasan orang-orang yang bekerja (mengerjakan amal-amal soleh).
  23. Dan engkau lihat malaikat-malaikat berbaris di sekeliling Arasy bertasbih memuji Tuhan mereka dengan (berkata): "Segala puji bagi Allah Tuhan yang memutuskan perkara dengan benar (adil)."


Tahlil (Rumi)

Tahlil adalah amalan membaca dzikir dan doa untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal. Berikut adalah versi ringkas Tahlil dalam rumi:

  • Allahu Akbar (Allah Maha Besar) - 33x
  • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) - 33x
  • Subhanallah (Maha Suci Allah) - 33x
  • La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) - 1x

Setelah membaca dzikir di atas, bacalah doa khusus untuk arwah yang telah meninggal. Contoh doa yang dapat dibaca adalah:

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa arwah (sebutkan nama) dan terimalah amal ibadahnya. Berilah dia tempat yang baik di sisi-Mu, dan berikanlah kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan. Amin.”

Amalan membaca Yasin dan Tahlil adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan melakukan amalan ini dengan penuh keikhlasan dan tawakal kepada Allah SWT, semoga kita dan orang-orang yang kita doa dapat memperoleh manfaat dan keberkahan dalam hidup dunia dan akhirat. 

Semoga dengan adanya versi ringkas dalam rumi ini, lebih banyak orang dapat mempraktikkan amalan Yasin dan Tahlil dengan lebih mudah dan penuh makna.

Dalam kesimpulannya, amalan Yasin dan Tahlil merupakan bagian penting dari ibadah umat Islam. Dengan membaca surah Yasin dan melakukan Tahlil, kita mengingat Allah SWT dan mendoakan para orang yang telah meninggal. Semoga amalan ini tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharapkan rahmat-Nya di dunia dan akhirat.

Melalui amalan Yasin dan Tahlil, marilah kita mempererat ikatan dengan agama dan meningkatkan kualitas spiritualitas kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua dalam setiap langkah yang kita ambil. Amin.



BACA JUGA : 4 Rekomendasi Buku Yasin


Tag : Yasin dan Tahlil
Back To Top