Surah Yasin adalah salah satu surah yang paling mulia dalam Al-Quran. Dalam surah ini, terkandung berbagai ayat yang memberi petunjuk, hikmah, dan pengajaran kepada umat manusia. Bagi umat Islam, membaca Surah Yasin merupakan amalan yang sangat dianjurkan, baik dalam keadaan suka maupun duka. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji keagungan ayat 1 hingga 20 dalam Surah Yasin versi Rumi.
"Yasin. Demi Al-Quran yang penuh hikmah."
Ayat pembukaan Surah Yasin menegaskan keagungan Al-Quran sebagai sumber hikmah dan petunjuk bagi manusia.
"Sesungguhnya kamu termasuk Rasul-rasul yang diutus."
Allah menguatkan kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah-Nya.
"Dengan jalan yang lurus."
Nabi Muhammad diutus untuk membimbing umat manusia kepada jalan yang benar dan lurus.
"Turunan yang berkuasa, lagi Maha Penyayang."
Al-Quran diturunkan dengan kekuasaan Allah yang mutlak dan penuh kasih sayang kepada hamba-Nya.
"Supaya kamu memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, maka mereka lalai."
Tugas Nabi Muhammad adalah memberi peringatan kepada manusia agar mereka dapat mengingat Allah dan tidak lalai dalam menjalani kehidupan.
"Sesungguhnya telah pasti (ketetapan azab) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman."
Azab menanti bagi mereka yang menolak iman dan kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
"Sesungguhnya Kami telah memasangkan belenggu di leher mereka, lalu belenggu itu sampai ke dagu, maka mereka pun terdampar (tidak dapat bergerak)."
Orang-orang yang menolak kebenaran akan diikat oleh perbuatan-perbuatan mereka sendiri yang menyebabkan mereka terperangkap dalam kesesatan.
"Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), Kami tutup (mata) mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat."
Mereka yang menolak kebenaran akan dibisukan oleh Allah dari melihat petunjuk-Nya, dan mereka akan terjebak dalam kegelapan kesesatan.
"Dan sama ada Engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, tidak akan berguna bagi mereka (kerana mereka tetap ingkar)."
Orang-orang yang menolak kebenaran akan tetap dalam kekufuran mereka, tanpa peduli apakah mereka diberi peringatan atau tidak.
"Sesungguhnya Engkau tidak dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang sudah mati, dan tidak pula Engkau dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang pekak (yang tidak mahu menerima peringatan)."
Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak bertanggung jawab memberi peringatan kepada mereka yang sudah meninggal dunia atau mereka yang tuli terhadap kebenaran.
"Dan tidakkah kamu melihat bagaimana mereka berlaku sombong di hadapanmu, berjalan-jalan di tempat mereka?"
Allah menegur sikap sombong dan congkak orang-orang kafir Quraisy yang menolak kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
"Dan (berkata-katalah) ketika diberi peringatan tentang itu: 'Ini tidak lain hanyalah (sebuah) sihir yang nyata."
Mereka menolak ajaran Nabi Muhammad dengan menyebutnya sebagai sihir dan menuduhnya berbohong.
"Apakah bila kami mati dan kami menjadi tanah dan tulang belulang, adakah sesungguhnya kami akan dibangkitkan kembali?"
Mereka meragukan hari kiamat dan kebangkitan setelah mati, menolak keyakinan akan adanya kehidupan akhirat.
"Dan nenek moyang mereka (pula) telah dahulu mendustakan (kerasulannya)!"
Allah mengingatkan bahwa sikap mereka menolak kebenaran bukanlah hal baru, bahkan nenek moyang mereka pun telah mendustakan para rasul sebelumnya.
"Katakanlah (wahai Muhammad): 'Dia (Allah) Yang menciptakan kamu kali pertama (dari tanah), dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan.'"
Nabi Muhammad diminta untuk menyampaikan bahwa Allah adalah pencipta pertama manusia dan kepada-Nya lah manusia akan kembali setelah mati.
"Kamu tidak mengetahui (bagaimana kamu diciptakan)!"
Allah menegaskan bahwa manusia tidak memiliki pengetahuan penuh tentang penciptaan mereka dan hanya Allah lah yang mengetahui sepenuhnya tentang penciptaan dan kebangkitan mereka.
"Maka periksalah di sekelilingmu, adakah sesuatu yang bercabang, ataukah kamu pernah melihat (dengan matamu sendiri) bahawa mereka menurun (dari langit)?"
Allah mengajak manusia untuk merenungkan ciptaan-Nya di sekitar mereka dan memikirkan cara mereka diciptakan, sebagai bukti kekuasaan-Nya.
"Dan (periksalah) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan perihal (yang berlaku) di antara keduanya (kehidupan dan kematian); apakah yang diwahyukan kepada mereka (yang menentangmu), lalu mereka berpaling daripadanya?"
Manusia diminta untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang terlihat di langit dan bumi, serta kejadian-kejadian di dalamnya, namun mereka tetap berpaling dan menolak kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.
"Sesungguhnya, (pihak-pihak yang mengingkarinya) tidak pernah mendatangkan kepadamu suatu tanda pun, dan tidak pernah juga mereka berdiam (dari menentangmu) di negeri mereka sendiri."
Orang-orang kafir Quraisy tidak pernah membawa bukti atau tanda-tanda atas kebenaran agama mereka, dan mereka terus menentang Nabi Muhammad meskipun mereka tinggal di tengah-tengah kekuasaannya.
"Dan mereka mengingkari tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang besar, padahal dia telah membawa kepada mereka segala sesuatu yang di sampingnya (tanda-tanda yang besar itu), sehingga mereka berdiam (tidak membenarkannya)."
Orang-orang kafir Quraisy menolak kebenaran dan tanda-tanda kebesaran Allah meskipun mereka telah diberi bukti yang jelas, sehingga mereka tetap dalam kekufuran mereka.
Dalam 20 ayat pertama Surah Yasin ini, Allah menegaskan kebenaran risalah Nabi Muhammad, menyampaikan ancaman bagi orang-orang yang menolak kebenaran, serta mengajak manusia untuk merenungkan ciptaan-Nya sebagai bukti kekuasaan-Nya.
Ayat-ayat ini menjadi pelajaran bagi umat manusia untuk mengambil pelajaran dari sejarah, memikirkan kembali kehidupan mereka, dan kembali kepada kebenaran agama yang diturunkan oleh Allah. Semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari keagungan dan petunjuk yang terkandung dalam Surah Yasin ini.
BACA JUGA : 4 Rekomendasi Buku Yasin