Cara Mengirim Doa Yasin Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal. Berdoa untuk seseorang yang telah meninggal dengan surat Yasin dapat dilakukan selama tahlilan atau bahkan setiap Kamis malam.

Apa perbedaan antara keduanya, tidak ada bedanya. Hanya ketika tahlilan umumnya dibaca secara berjamaah, sementara itu membaca Yasin dengan niat mengirimkan doa untuk orang yang telah meninggal pada Kamis malam, dapat dibaca sendiri ketika selesai shalat Maghrib.

Disebutkan dalam buku Kedahsyatan Membaca Al Qur’an karya Amirullah Syarbini, jika seseorang membaca surat Yasin untuk mengatasi masalah hidup yang sangat sulit, maka Tuhan akan memberi mereka kelancaran. Begitu juga dengan pembacaan surat yang ditujukan Yasin kepada orang yang telah meninggal, maka ia akan mengundang rahmat dari Allah dan berkah dari-Nya.

Keutamaan khusus yang dibacakan kepada orang yang telah meninggal adalah bahwa Allah akan meringankan dosa-dosanya pada Hari Kebangkitan dan juga mencatat sejumlah ganjaran untuknya. Keutamaan membaca surat Yasin tentu diinginkan oleh semua keluarga, salah satunya bagi yang meninggal.

Dosa yang diringankan dan ganjaran yang didapat adalah kedahsyatan membaca surat Yasin yang dibacakan kepada orang yang sudah meninggal. Dalam buku Al Mughni, Ibn Qudaman menulis bahwa dianjurkan membaca Alquran di kuburan atau sejenisnya dan memberikan pahalanya kepada orang yang telah mati. Pembacaan Yasin dapat dilakukan di mana saja, di pemakaman atau di tempat lain seperti rumah.

Syekh al-'Alamah Kiai Ali Ma'shum al-Jokjawi, dalam bukunya "Hujjah Ahlussunnah wal Jama'ah" menyatakan bahwa memberikan hadiah bacaan Al Quran dan sedekah kepada orang yang telah meninggal adalah masalah khilafiyah yang diperdebatkan di antara ulama.

Demikian juga apakah pahala membaca Al Quran dan sedekah itu sampai kepada mereka yang telah meninggal? Ini juga masalah khilafiyah.

Adapun pendapat Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah, semua perbuatan baik dapat dihadiahkan kepada seorang yang sdah almarhum, asal dalam kondisi Muslim. Tetapi jika almarhum meninggal dalam kondisi kafir atau musyrik, amalnya yang dihadiahkan tidak dapat sampai kepadanya.  Sementara pendapat Imam Asy-Syafii dan Imam Malik, amal baik yang bisa dihadiahkan hanyalah sadaqah dan haji saja.

Tetapi Syaikh Ali Ma'shum menjelaskan kepada kita bahwa pendapat para ulama yang mengizinkan hibah atau hadiah pahala bacaan Al-Quran dan sedekah kepada orang-orang yang telah meninggal, didasarkan pada argumen yang kuat. Demikian juga pahala membaca Al Quran dan sedekah juga akan sampai kepada mereka yang telah meninggal.

Syekh Ali Ma'shum mengutip penjelasan Ibnu Taimiyah, yang menyatakan bahwa mereka yang telah mati akan mendapat manfaat dari membaca Al Quran, serta manfaat yang diperoleh dari ibadah maliyah atau yang berkaitan dengan kekayaan seperti sedekah.

Penjelasan lain, Ibn Qoyyum dalam buku "Ar-Ruh" menyatakan bahwa hadiah terpenting yang diberikan kepada mayyit atau orang yang telah meninggal adalah sedekah, membaca istighfar dan doa, serta ziarah haji untuknya. Disebutkan pula bahwa pembacaan Surah Al-Fatihah dan ayat-ayat Al-Qur'an yang diberikan akan sampai kepada orang yang telah meninggal.

Membaca Al-Qur'an kepada orang yang meninggal sangat dianjurkan. Bahkan dalam Fathul Qadir yang meriwayatkan hadis sahabat Ali karramallahu wajhah, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa siapa pun yang melewati pemakaman lalu ia membaca Surat Al Ikhlas sebelas kali yang pahalanya untuk diberikan kepada semua orang yang telah meninggal dalam pemakaman tu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang dimakamkan di pemakaman itu.

Demikian juga ada penjelasan lain darikata Nabi Muhammad SAW bahwa siapa pun yang memasuki kompleks pemakaman kemudian ia membacakan Surah al-Fatihah, lalu Surah al-Ikhlas, lalu Surah At-takatsur, lalu ia memberikan hadiah kepada ahli makam tersebut, maka semua ahli kubur itu akan mendapat bantuan dari Allah SWT.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jJika pembacaan Al-Quran dapat sampai pahalanya kepada orang yang sudah almarhum, maka itu tidak harus mutlak berupa surat Yasin dan tidak harus Kamis malam.

Tapi itu bisa kapan saja dan bisa surat apa saja, karena tidak ada dalil yang sah yang menyatakan bahwa hanya surat Yasin saja yang sampai. Juga tidak ada keterangan untuk mengirim hadiah khusu  hanya pada hari Kamis malam saja. Karena tidak ada penjelasannya, maka implementasinya adalah umum, artinya kita bisa dengan membaca surat apa pun dan tidak harus malam Jumat saja.

cara mengirim doa Yasin untuk orang yang sudah meninggal


Ini dia contoh lafadz tawasul yang bisa Anda baca sebelum membaca Yasin.

إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى

ILAA HADHOROTIN NABIYYIL MUSHTHOFAA

مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WA SALLAM

وَاَلِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَاَوْلاَدِه وَذُرِّيَّاتِهِ

WA AALIHII WA AZWAAJIHII WA AULAADIHII WA DZURRIYAATIH

اَلْفَاتِحَة

AL FAATIHAH

وَاِلَى اَرْوَاحِ سَيِّدِنَا اَبِيْ بَكْرٍوَّعُمَرَ

WA ILAA ARWAAHI SAYYIDINAA ABII BAKRIW WA 'UMAR

وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ

WA 'UTSMAANA WA 'ALI

وَاَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ

WA ILAA BAQIYYATISH SHOHAABATI AJMA'IIN

الْفَاتِحَةُ

AL FAATIHAH

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ

TSUMMA ILAA HADHOROTI IKHWAANIHI MINAL AMBIYAA-I WAL MURSALIIN

وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ

WAL AWLIYAA-I WASY SYUHADAA-I WASH SHOOLIHIIN

وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ

WASH SHOHAABATI WAT TAABI'IIN

وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ

WAL 'ULAMAA-I WAL MUSHONNIFIIN

وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ

WA JAMII'IL MALAA-IKATIL MUQORROBIIN

خُصُوْصًا سَيِّدنَا شَيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

KHUSHHUUSHON SAYYIDINA SYAIHKH 'ABDIL QOODIRL JAILAANII
RODIYALLOOHU 'ANHU

اَلْفَاتِحَة

AL FAATIHAH

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ

TSUMMA ILAA JAMII'I AHLIL QUBUUR

مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ

MINAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT

وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

WAL MU-MINIINA WAL MU-MINAAT

مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا

MIM MASYAARIQIL ARDHI ILAA MAGHOORIBIHAA

بَرِّهَا وَبَحْرِهَا

BARRIHAA WA BAHRIHAA

خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا

KHUSHUUSHON ABAA-ANAA WA UMMAHAATINAA

وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا

WA AJDAADANAA WA JADDAATINAA

وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا

WA MASYAAYIKHINAA WA MASYAAYIKHI MASYAAYIKHINAA

وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ

WA LIMANIJTAMA'NAA HAHUNAA BISABABIH

وَخُصُوْصًا اِلَى رُوْحِ .....، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

WA KHUSHUUSHON ILAA RUUHI .......LAHUMUL  FAATIHAH

Setelah itu lanjutkan membaca surat yasin


Demikian yang bisa Saya sampaikan seputar bagaimana cara mengirim doa khususon atau bacaan hadiah kepada almarhum orang yang sudah meninggal dengan Surat Yasin.

Sumber :
https://www.laduni.id/post/read/55995/cara-memberi-hadiah-kepada-orang-yang-sudah-meninggal
https://bincangsyariah.com/ubudiyah/kedahsyatan-yasin-untuk-orang-meninggal/


BACA JUGA : 4 Rekomendasi Buku Yasin


Back To Top