Surat Yasin adalah salah satu surat yang sangat terkenal dalam Al-Quran. Surat ini memiliki banyak ayat yang penuh dengan kebijaksanaan dan hikmah. Salah satu ayat yang sangat penting dalam Surat Yasin adalah ayat ke-9. Ayat ini memiliki arti yang dalam dan mengandung banyak pesan moral bagi kita.
Ayat ke-9 dari Surat Yasin berbunyi, "Dan Kami tempatkan di antara mereka dinding yang kokoh dan Kami jadikan hati mereka keras seperti batu, sehingga mereka tidak memahami apa yang kamu sampaikan kepada mereka. Dan Kami jadikan telinga mereka tuli, sehingga mereka tidak mendengar seruanmu ketika kamu menyeru mereka dan mereka tidak melihat tanda-tanda kebenaran." Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah menutup hati dan telinga orang-orang yang tidak ingin menerima kebenaran.
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Dia telah memberikan perlindungan kepada orang-orang kafir dengan membuat hati mereka keras seperti batu. Ini berarti bahwa mereka tidak akan menerima ajaran agama yang benar dan mereka akan terus hidup dalam kesesatan. Allah juga membuat telinga mereka tuli, sehingga mereka tidak akan mendengar seruan dan nasihat yang diberikan oleh para nabi dan rasul.
Pesan yang ingin disampaikan oleh ayat ini sangatlah jelas. Allah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mau menerimanya. Namun, bagi orang-orang yang memilih untuk menolak kebenaran dan hidayah-Nya, Allah akan menutup hati dan telinga mereka. Mereka tidak akan bisa memahami dan menerima ajaran-ajaran agama yang benar.
Ayat ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki hati yang terbuka dan telinga yang siap mendengarkan. Kita harus selalu bersedia menerima kebenaran dan petunjuk dari Allah. Jika kita menutup hati dan telinga kita, maka kita akan terjebak dalam kesesatan dan kegelapan.
Selain itu, ayat ini juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya berusaha menyampaikan pesan-pesan agama kepada orang lain. Meskipun ada orang-orang yang menolak mendengarkan dan memahami, tetaplah berusaha untuk menyampaikan kebenaran kepada mereka. Kita tidak pernah tahu kapan hati seseorang akan terbuka dan menerima hidayah Allah.
Gambar dari screenshoot Youtube.com
Ayat ini juga mengingatkan kita untuk tidak putus asa dalam menyampaikan pesan agama kepada orang lain. Meskipun ada orang-orang yang keras kepala dan tidak mau menerima kebenaran, tetaplah berusaha dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Allah adalah Sang Pemberi Hidayah, dan Dia lah yang menentukan siapa yang akan menerima hidayah-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi orang-orang yang sulit untuk diajak berbicara tentang agama. Ada yang menolak mendengarkan, ada yang tidak mau memahami, dan ada juga yang sengaja menutup hati mereka. Namun, kita tidak boleh menyerah. Kita harus tetap berusaha dengan cara yang baik dan bijaksana.
Ayat ini juga mengajarkan kita untuk tidak menilai orang lain hanya berdasarkan penampilan mereka. Hati dan telinga yang tertutup bukanlah tanda bahwa seseorang tidak memiliki potensi untuk menerima hidayah Allah. Kita harus selalu bersedia memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mendengarkan dan memahami ajaran agama.
Dalam menghadapi orang-orang yang sulit, kita harus tetap sabar dan menjaga sikap yang baik. Jangan pernah merasa putus asa atau marah. Ingatlah bahwa Allah-lah yang menentukan siapa yang akan menerima hidayah-Nya. Tugas kita hanya menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang terbaik.
Dalam ayat ke-9 ini, Allah mengingatkan kita tentang pentingnya hati yang terbuka, telinga yang siap mendengarkan, dan usaha yang gigih dalam menyampaikan pesan agama. Kita harus selalu berusaha untuk menerima kebenaran dan hidayah-Nya, serta berusaha menyampaikan pesan-pesan agama kepada orang lain. Meskipun ada orang-orang yang menolak mendengarkan dan memahami, kita tidak boleh menyerah. Allah adalah Sang Pemberi Hidayah, dan Dia lah yang menentukan siapa yang akan menerima hidayah-Nya.
BACA JUGA : 4 Rekomendasi Buku Yasin